Powered By Blogger

Minggu, 08 Januari 2012

Perkembangan Koperasi di Negara Berkembang

Perkembangan Koperasi di Negara Berkembang

Pertumbuhan koperasi di Indonesia dimulai sejak tahun 1896, yang terus berkembang dari waktu ke waktu hingga sekarang. Perkembangan koperasi di Indonesia mengalami pasang naik dan turun dengan lingkup kegiatan usaha secara menyeluruh yang berbeda-beda dari waktu ke waktu sesuai dengan iklim lingkungannya.
Jika pertumbuhan koperasi yang pertama di Indonesia menekankan pada kegiatan simpan-pinjam, maka selanjutnya tumbuh koperasi yang menekankan pada kegiatan penyediaan barang-barang konsumsi dan juga koperasi yang menekankan pada kegiatan penyediaan barang-barang untuk keperluan produksi.

Sekarang, saya akan mengingat kembali tentang apa yang saya ketahui tentang sejarah koperasi Indonesia.

Koperasi di Indonesia pertama kali didirikan pada tahun 1895 di Leuwiliang, yang didirikan oleh Raden Ngabei Aria Wiriaatmadja (Patih Purwokerto saat itu) dkk. Koperasi tersebut merupakan koperasi simpan pinjam yang diberi nama “De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Hoofden” yang berarti “Bank Simpan Pinjam para Priyayi Purwokerto”. Pendirian koperasi ini ditujukan untuk membantu teman mereka sesama pegawai negeri pribumi agar terbebas dari utang.
Kemudian, kegiatan tersebut dikembangkan lebih lanjut oleh De Wolf Van Westerrode, seorang asisten Residen Wilayah Purwokerto di Banyumas. Ketika cuti ke Eropa, ia mempelajari cara kerja wolksbank secara Raiffeisen (koperasi simpan-pinjam untuk kaum tani) dan Schulze-Delitzsch (koperasi simpan-pinjam untuk kaum buruh di kota) di Jerman. Setelah ia kembali, mulailah ia mengembangkan koperasi simpan-pinjam sebagaimana telah dirintis oleh R. Aria Wiriatmadja .
Selanjutnya, muncul Boedi Oetomo yang didirikan pada tahun 1908 dan Sarikat Islam yang didirikan tahun 1911 yang menganjurkan berdirinya koperasi untuk keperluan rumah tangga dan keperluan sehari-hari.
 
 
 Sumber : http://putri-merdina.blogspot.com/2012/01/perkembangan-koperasi-di-negara.html

Analisis Laporan Keuangan

Analisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan koperasi selain merupakan bagian dari sistem
pelaporan keuangan koperasi, juga merupakan bagian dari laporan
pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi.
Dilihat dari fungsi manajemen, laporan keuangan sekaligus dapat
dijadikan sebagai salah satu alat evaluasi kemajuan koperasi.
Laporan keuangan koperasi pada dasarnya tidak berbeda dengan
laporan keuangan yang di buat oleh badan usaha lain. Secara
umum laporan keuangan keuangan meliputi (1) Neraca, (2)
perhitungan hasil usaha (income statement), (3) Laporan arus kas
(cash flow), (4) catatan atas laporan keuangan (5) Laporan
perubahan kekayaan bersih sbg laporan keuangan tambahan

Adapun perbedaan yang pertama adalah bahwa perhitungan hasil
usaha pada koperasi harus dapat menunjukkan usaha yang berasal
dari anggota dan bukan anggota. Alokasi pendapatan dan beban
kpd anggota dan bukan anggota pada perhitungan hasil usaha
berdasarkan perbandingan manfaat yang di terima oleh anggota
dan bukan anggota.
• Perbedaan yang kedua ialah bahwa laporan koperasi bukan
merupakan laporan keuangan konsolidasi dari koperasi-koperasi.
Dalam hal terjadi penggabungan dua atau lebih koperasi menjadi
satu badan hukum koperasi, maka dalam penggabungan tersebut
perlu memperhatikan nilai aktiva bersih yang riil dan bilamana perlu
melakukan penilaian kembali. Dalam hal koperasi mempunyai
perusahaan dan unit-unit usaha yang berada di bawah satu
pengelolaan, maka di susun laporan keuangan konsolidasi atau laporan keuangan gabungan

.Produktivitas Koperasi

Produktivitas Koperasi

Produktivitas adalah pencapaian target output (O) atas
input yang digunakan (I), jika (O>1) di sebut produktif.
Rumus perhitungan Produktivitas Perusahaan Koperasi
PPK = SHUk x 100 %


(1) Modal koperasi
PPK = Laba bersih dr usaha dgn non anggota x 100%

(2) Modal koperasi
(1) Setiap Rp.1,00 Modal koperasi menghasilkan SHU
sebesar Rp…..
(2) Setiap Rp.1,00 modal koperasi menghasilkan laba
bersih dari usaha dengan non anggota sebesar Rp….

Efektivitas Koperasi .

 Efektivitas Koperasi .
 
Organisasi ekonomi yang memiliki keharusan menangani usaha berdasarkan prinsip efisiensi, efektivitas dan produktivitas.
Prinsip efisiensi dan efektivitas untuk mewujudkan produktivitas yang tinggi harus dipadukan dengan optimasi pelayanan dan kesejahteraan  mengenai bagaimana dan apa ukuran efektivitas yang setepatnya .Oleh sebab itu sampai saat ini mengukur efektivitas organisasi atau badan usaha lain sangat sederhana dibandingkan dengan mengukur efektivitas koperasi.
Organisasi koperasi tidak saja semata berkenaan dengan aspek ekonomi melainkan juga akan berkenaan dengan aspek sosialnya. Akan tetapi sebagai konsekuensi logis dari kondisi koperasi yang selalu dalam keadaan bersaing dengan organisasi lain untuk mendapatkan sumberdaya maka merumuskan keberhasilan merupakan hal yang penting. 
• Efektivitas adalah pencapaian target output yang di ukur
dengan cara membandingkan output anggaran atau
seharusnya (Oa), dengan output realisasi atau
sungguhnya (Os), jika Os > Oa di sebut efektif.
• Rumus perhitungan Efektivitas koperasi (EvK) :
EvK= Realisasi SHUk + Realisasi MEL
Anggaran SHUk + Anggaran MEL
= Jika EvK >1, berarti efektif

Sumber : -http://www.scribd.com/doc/27993522/MANAJEMEN-KOPERASI
                -http://ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/management-s1/ekonomi-koperasi/evaluasi-keberhasilan-koperasi-dilihat-dari-sisi-1

Efisiensi perusahhan Koperasi

.
Evaluasi Keberhasilan Koperasi Dilihat dari Sisi Perusahaan

  1. Efisiensi Perusahaan Koperasi
  2. Efektivitas Koperasi
  3. Produktivitas Koperasi
  4. Analisis Laporan Keuangan

1. Efisiensi Perusahaan Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang kelahirannya dilandasi oleh fikiran sebagai usahakumpulan orang-orang bukan kumpulan modal.
Koperasi sebagai badan usaha kombinasi dari :
  1. Manusia
  2. Aset-aset fisik dan non fisik
  3. Informasi
  4. teknologi
Tujuan Umum Perusahaan :
Perusahaan perlu menetapkan tujuan sehingga perusahaan dapat menentukan apa yang yang harus dilakukan. Tujuannya yaitu :
  1. Memaksimumkan keuntungan
  2. Memaksimumkan nilai perusahaan
  3. Memaksimumkan biaya
Efisiensi
  Efisiensi adalah penghematan input yang diukur dengan cara membandingkan input anggaran atau seharusnya (la) dengan input realisasi atau sesungguhnya (ls), jika ls<la disebut Efisien.
  Efisiensi merupakan perbandingan antara output dengan input.
  Rumusnya :
                                          Efisiensi = Output
                                                              Input
Efisiensi
Menurut Thoby Mutis (1902), 5 Lingkup Efisiensi Koperasi :
  Efisiensi Intern
  Efisiensi Alokatif
  Efisiensi Ekstern
  Efisiensi Dinamis
  Efisiensi Sosial
2 Jenis Manfaat Ekonomi :
2 Jenis manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan waktu terjadinya transaksi oleh anggota :
  1. Manfaat Ekonomi Langsung (MEL)
  2. Manfaat Ekonomi Tidak Langsung (METL)
Efisiensi
Manfaat ekonomi pelayanan koperasi yang diterima anggota dapat dihitung dengan cara, sbb:
  TME = MEL + METL
  MEN = (MEL+METL)-BA
  Manfaat ekonomi langsung bagi badan usaha koperasi multi purpose dapat dihitug dengan cara, sbb :
  MEL = EfP+EfPK+Evs+Evp+EvPU
  METL = SHU
Efisiensi Perusahaan/Badan Usaha Koperasi
Tingkat efisiensi biaya pelayanan BU ke anggota
TEBP = Realisasi By. Pelayanan
                  Anggaran By. Pelayanan
= Jika TEBP < 1 berarti efisien biaya (By.) pelayanan BU ke anggota
Tingkat efisiensi biaya usaha ke bukan anggota
TEBU = Realisasi Biaya
                  Anggaran By. Usaha
= Jika TEBU < 1 berarti efisien biaya usaha
2. Efektivitas Koperasi
  Efektivitas : pencapaian target output yang diukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (Oa), dengan output realisasi atau sesungguhnya (Os), jika Os > Oa desebut efektif.
  Rumus Efektivitas Koperasi (EvK) :
      EvK = Realisasi SHUk + Realisasi MEL
                     Anggaran SHUk + Anggaran MEL
= Jika EvK > 1, berarti efektif
      *Efektivitas dipandang dari segi hasil yang dicapai oleh seseorang
3. Produktivitas Koperasi
  Produktivitas : pencapaian target output (O) atas input yang digunakan (I), jika (O>I) disebut produktif.
  Rumus Perhitungan Produktivitas perusahaan Koperasi
1. PPK = SHUk                X  100 %
         Modal Koperasi
2. PPK = Laba Bersih dari Usaha dengan Non Anggota     X 100%
                                  Modal Koperasi
4. Analisa Laporan Keuangan
    Laporan keuangan koperasi pada dasarnya tidak berbeda dengan laporan keuangan yang dibuat oleh badan ussaha lain. Secara umum laporan keuangan meliputi :
  1. Neraca
  2. Perhitungan hasil usaha (income statement)
  3. Laporan arus kas (cash flow)
  4. Catatan atas laporan keuangan
  5. Laporan perubahan kekayaan bersih sebagai laporan keuangan tambahan.